Minggu, 21 September 2008

SURRENDER IN GRACE

"Periapkanlah dirimu...persiapkanlah dirimu..." Ini adalah kalimat lagu pujian yang menjadi panggilan bagi saya untuk menjadi seorang hamba Tuhan. Pada waktu itu, saya sedang melayani ke daerah Pacitan, Jawa Timur dalam sebuah misi Gereja.

Hati saya sedang bersemangat melayani Tuhan dan bersaksi bagi Dia. Mulai dari sekolah-sekolah (membagikan cerita anugerah Allah yang nyata) sampai kepada oang-orang yang saya pernah temui. Meskipun demikian, entah mengapa, di dalam hati yang bergelora itu, di dalam pikiran saya muncul sebuah kalimat: " kamu memang bersemangat, namun sebenarnya kamu perlu mempersiapkan dirimu dulu..."

Dalam altar calling sebuah acara KKR, saya baru menyadari sebenarnya itu adalah panggilan Allah bagi saya untuk menyerahkan diri menjadi Hamba Tuhan sepenuh waktu. Meskipun demikian saya tidak yakin, tapi entah kenapa saya tidak bisa menahan hati saya pada waktu itu. Panggilan itu semakin kuat, seolah-olah setiap kali saya membaca firman Tuhan, dengar kotbah, hati saya selalu diarahkan kepada panggilan itu.

Sekitar pertengahan tahun 2000, saya mendaftarkan diri ke STT IMAN. PAda waktu itu saya sudah bekerja di salah satu hotel bintang di Jakarta, Hotel Santika. Meskipun belum sepenuh waktu tapi prospek ke depan sangat menjanjikan. Saya mengambil keputusan, saya tinggalkan pekerjaan saya (meskipun pada waktu itu, terus di hubungi ke rumah) dan menuju STT IMAN untuk masuk asrama. Pada saat saya sudah di STT IMANpun saya masih di hubungi untuk bekerja di sana. Tapi panggilan Allah tidak bisa saya tahan.

Apa yang Allah sudah lakukan untuk saya tidak akan tergantikan dengan apapun, bahkan persembahan hidup saya pun belum cukup untuk membalas cinta Alah. Saya merasa sangat tidak layak, namun kisah-kisah panggilan hamba Tuhan dalam Alkitab terus meneguhkan. Kata kunci yang saya selalu pegang dalam panggilan: "BERSERAH PENUH". Allah yang memangil Allah yang membentuk dan Allah juga yang menguatkan. AMIN.

Tidak ada komentar: